Bentuk-Bentuk Rumusan Masalah Penelitian
Masalah dan rumusan masalah adalah dua hal yang berbeda.
Jika masalah itu merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan,
sedangkan rumusan masalah adalah suatu pertanyaan yang akan dicarikan
jawabannya melalui pengumpulan data. Meskipun keduanya dua hal yang berbeda,
akan tetapi keduanya memiliki kaitan erat, karena pada dasarnya setiap rumusan
masalah harus didasarkan pada masalah penelitian.
Adapun bentuk-bentuk dari rumusan masalah dapat
dikelompokan berdasarkan menurut tingkat eksplanasi (level of explanation).
Bentuk rumusan masalah tersebut yaitu bentuk masalah deskriptif, komparatif,
dan asosiatif.
- Rumusan
masalah Deskriptif
Maksud dari rumusan masalah deskriptif adalah rumusan
masalah yang berhubungan dengan keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada
satu variabel atau lebih. Jadi dalam ini peneliti tidak membuat perbandingan
variabel pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel tersebut dengan
variabel yang lain.
Berikut contoh rumusan masalah deskriptif :
- Seberapa
baik kinerja kepala daerah di provinsi X?
- Bagaimana
sikap masyarakat menaggapi kehadiran perguruan tinggi A?
- Seberapa
tinggi efektivitas kebijakan dilarang merokok di ruang terbuka hijau?
- Seberapa
tinggi tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan puskesmas di daerah B?
Berdasarkan beberapa contoh dari rumusan masalah
deskriptif di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap pertanyaan penelitian
berhubungan dengan satu variabel atau lebih secara mandiri. Silakan bandingan
dengan contoh rumusan masalah komparatif dan asosiatif yang dijelaskan di
paragraf selanjutnya.
- Rumusan
masalah Komparatif
Maksud dari rumusan masalah komparatif adalah rumusan
masalah yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau
lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
Berikut contoh rumusan masalah komparatif :
- Adakah
perbedaan produktivitas kerja antara Pengawai Negeri Sipil dengan Pengawai
Swasta?
- Adakah
kesamaan cara pelayanan di perusahan X dan perusahaan Y?
- Adakah
perbedaan, kecerdesan dan keahlian antara siswa daerah dengan siswa yang
ada di kota?
- Adakah
perbedaan kenyamanan naik angkot dan naik bus umum menurut berbagai
lapisan masyarakat?
- Adakah
perbedaan tingkat kepuasan masyarakat di daerah A dan B dalam pelayanan
pendidikan?
Dari beberapa contoh di atas dapat kita lihat bahwa
setiap pertanyaan penelitian mencoba membandingkan keberadaan satu variabel
atau lebih pada dua atau lebih sampel penelitian. Sangat terlihat sekali
perbedaannya dengan rumusan masalah deskriptif.
- Rumusan
masalah Assosiatif
Maksud dari hubungan masalah assosiatif adalah rumusan
masalah yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih. Dalam
hal ini terdapat tiga klasifikasi bentuk rumusan masalah assosiatif, adapun
tiga bentuk tersebut adalah sebagai berikut :
1)
Hubungan
simetris
Maksud hubungan simetris adalah suatu hubungan antara dua
variabel atau lebih yang kebetulan muncul bersama. Jadi bukan hubungan kausal
atau pun timbal balik. Berikut contohnya :
- Adakah
hubungan antara banyaknya semut di pohon jambu dengan tingkat manisnya
buah jambu?
- Adakah
hubungan antara tinggi badan dengan kemampuan kepemimpinan?
- Adakah
hubungan antara banyaknya jumlah katak di suatu daerah dengan seringnya
hujan turun?
Contoh judul penelitiannya adalah sebagai berikut :
- Hubungan
antara banyak semut di pohon jambu dengan tingkat manisnya buah jambu.
- Hubungan
antara tinggi badan dengan kemampuan kepemimpinan.
- Hubungan
antara banyaknya jumlah kata di suatu daerah dengan seringnya hujan turun.
2)
Hubungan
Kausal
Maksud daru hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat
sebab akibat. Dalam penelitian yang menggunakan rumusan masalah ini terdapat
variabel independen dan dependen, yang mempengaruhi dan dipengaruhi. Berikut
contohnya :
- Adakah
pengaruh tingkat gaji dengan kinerja karyawan?
- Seberapa
besar pengaruh kepemimpinan presiden terhadap kedisiplinan masyarakat?
- Seberapa
besar pengaruh AC terhadap efisiensi kinerja karyawan?
Contoh judul penelitiannya adalah sebagai berikut :
Contoh satu varibel : Pengaruh insentif terhadap kinerja
karyawan di perusahaan C
Contoh dua variabel : Pengaruh gaya kepemimpinan dan tata
ruang terhadap kinerja karyawan
di perusahaan D.
3)
Hubungan
timbal balik/interaktif
Maksud dari hubungan timbal balik/interaktif adalah
hubungan yang saling mempengaruhi. Dalam hal ini tidak diketahi yang mana
variabel dependen yang mana variabel independen. Contohnya adalah sebagai
berikut :
- Adakah
hubungan antara kedisplinan dan motivasi?
- Adakah
hubungan antara kegigihan dengan kekayaan?
Contoh judul penelitiannya adalah sebagai berikut :
- Hubungan
antara kedisiplinan dan motivasi.
- Hubungan
antra kegigihan dan kekayaan.
Sumber : Prof. Dr. Sugiyono (2013) Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Penerbit Alfabeta, Bandung.
Tonton di Youtube (Klik)
Tonton di Youtube (Klik)