Kapan Metode Kuantitatif Digunakan?
Pertama, bila masalah yang merupakan titik tolak
penelitian sudah jelas. Dalam menyusun proposal penelitian, masalah ini
haruslah ditunjukan dengan data, baik data hasil penelitian sendiri maupun
dokumentasi. Contohnya dalam meneliti menemukan pola pemberantasan kemiskinan,
maka data orang miskin sebagai masalah harus ditunjukan.
Kedua, bila peneliti mendapatkan informasi yang luas dari
suatu populasi. Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan
informasi yang luas tetapi tidak mendalam. Jika populasi terlalu luas, maka
penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Ketiga, bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment
tertentu terhadap yang lain. Untuk hal ini metode eksperimen sangat cocok untuk
digunakan. Misalnya pengaruh obat kuat terhadap derajad kerharmonisan rumah
tangga.
Keempat, bila peneliti memiliki maksud menguji hipotesis
penelitian. Secara sederhana hipotesis dapat berupa hipotesis deskriptif,
komparatif, dan asosiatif.
Kelima, bila peneliti berkeinginan mendapatkan data yang
akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur. Contohnya mencari
tahu tingkat IQ orang dewasa.
Keenam, bila si peneliti ingin menguji keraguan-raguan
validitas pengetahuan, informasi, produk, dan teori tertentu.
Sumber : Prof. Dr. Sugiyono (2013) Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Penerbit Alfabeta, Bandung.
