Pengertian Metode Penelitian
Pada dasarnya metode penelitian merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan kegunaan dan tujuan tertentu. Sehingga ada beberapa
kata kunci yang dapat kita tarik dari metode penelitian, yaiut cara ilmiah,
data, kegunaan, dan tujuan. Cara ilmiah maksudnya adalah segala kegiatan
penelitian yang didasarkan kepada ciri-ciri keilmuan, yaitu empiris, rasional,
dan sistematis. Empiris artinya adalah cara-cara yang dilakukan dalam
penelitian dapat diamati oleh indera manusia. Maksud rasional adalah kegiatan
penelitian dilakukan dengan cara yang masuk akan, dan bisa dinalarkan oleh
manusia. Sedangkan sistematis maksudnya adalah dalam melakukan penelitian
tersebut menggunakan langkah-langkah yang tersusun rapi.
Selanjutnya data yang diperoleh melalui penelitian yang
dilakukan adalah data empiris, yang memiliki kriteria tertentu yaitu valid.
Valid maksudnya adalah ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada
objek dengan data yang dikumpulkan oleh si peneliti. Contoh data yang valid
adalah misalnya di desa A terdapat 110 orang penduduk perempuan, dan si
peneliti harus melaporkan jumlah tersebut sebanyak 110 orang. Jika si peneliti
melaporkan jumlah kurang dari 110 atau lebih dari 110 itu artinya datanya
kurang valid atau tidak valid.
Untuk mendapatkan data yang langsung valid dalam suatu
penelitian memang merupakan hal yang sulit, oleh karena itu data yang telah
dikumpulkan sebelum diketahui validitasnya, data tersebut dapat diuji melalui
pengujian reliabilitas dan obyektivitas. Reliabilitas bekenaan dengan keajegan
data dalm interval waktu tertenut. Misalnya pada hari pertama wawancara, sumber
data mengatakan bahwa jumlah karyawan yang mogok kerja adalah sejumlah 80
orang, maka besok atau lusa pun sumber data tersebut jika ditanya akan tetap
mengatakan jumlah yang mogok kerja adalah 80 orang.
Kemudian obyektivitas berhubungan dengan kesepakatan
banyak orang. Jika orang banyak mengatakan jumlah karyawan yang mogok kerja
adalah 85 orang, maka data tersebut adalah data yang objektif. Objektif adalah
lawan dari subjektif.
Perlu diingat bahwa data yang reliabel belum tentu data
yang valid. Contohnya misal setiap hari siswa pulang sekolah pada jam pulang
yaitu jam 13.00 WIB, padahal kenyataannya ada kalanya siswa pulang sekolah jam
12.00 WIB. Kemudian data yang objektif belum tentu valid. Contoh misal ada 9
orang yang mengatakan si Andi adalah pencuri, dan 1 orang mengatakan bahwa si
Andi bukan pencuri. Padahal yang benar justru yang 1 orang. Pernyataan 9 orang
tersebut terlihat objektif akan tetapi tidak valid.
Kata kunci selanjutnya adalah kegunaan dan tujuan. Setiap
penelitian yang dilakukan tentu menpunyai tujuan dan kegunaan. Jika disimpulkan
secara umum, tujuan penelitian itu ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan,
pembuktian, dan pengembangan. Penemuan maksudnya adalah data yang diperoleh
dari penelitian adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum
diketahui. Pembuktian maksudnya adalah data yang diperoleh digunakan untuk
membuktikan adanya keragu-ruguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
Sedangkan pemgembangan maksudnya adalah penelitian tersebut memperdalam dam
memperluas data yang sudah ada sebelumnya.
Contoh penelitian yang bersifat penemuan adalah
penelitian dalam menemukan cara yang baik untuk mencegah korupsi. Penelitian
yang bersifat pembuktian contohnya apakah betul uang jajan berpengaruh terhadap
prestasi siswa. Dan contoh penelitian bersifat pengembangan adalah penelitian
dalam mengembangkan cara penanam padi yang lebih baik.
Pada umumnya data yang telah diperoleh dari penelitian
dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memahami
artinya memperjelas suatu masalah atau informasi. Memecahkan berarti mencari
solusi dari masalah. Mengatisipasi maksudnya mengupayakan agar masalah tidak
terjadi lagi.
Sumber : Prof. Dr. Sugiyono (2013) Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Penerbit Alfabeta, Bandung.
