Masalah Penelitian
Seperti yang kita ketahui bahwa esensi dari penelitian
itu adalah mengumpulkan data, menganalisis, dan kemudian digunakan untuk
memecahkan suatu masalah. Maka sudah menjadi hukumnya jika penelitian itu
berangkat dari suatu masalah. Emory (1985) mengatakan bahwa semua penelitian
berangkat dari masalah, baik penelitian murni atau pun penelitian terapan.
Tuckman (1988) dalam Sugiyono (2013) mengatakan bahwa
setiap penelitian yang dilakukan harus berakat dari masalah, walaupun diakui
bahwa terkadang memilih masalah penelitian merupakan hal tersulit dalam suatu
proses penelitian. Kemudian, jika masalah dalam suatu penelitian sudah dapat
ditentukan secara betul-betul, maka dapat dikatakan setengah dari proses
penelitian sudah terselesaikan. Oleh karena itu sangat disarankan sekali bagi
peneliti pemula untuk mempelajari dengan sebaik mungkin mengenai masalah
penelitian.
Menurut Stonner (1982) masalah-masalah dapat diketahui
atau dicari apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan,
antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetisi.
Sugioyo (2013) mengatakan di dunia ini yang tetak hanya perubahan, namun
terkadang perubahan itu tidak diharapkan oleh segelitir orang, karena dinilai
akan menimbulkan masalah.
Masalah juga dapat ditelisik dari penyimpangan antara apa
yang telah direncanakan dengan kenyataan. Jika suatu rencana sudah ditetapkan,
tapi tidak sesuai dengan yang diharapkan, tentu ini adalah masalah.
Selanjutnya masalah juga bisa dideteksi dengan adanya
pengaduan. Sebagai contoh dapat kita lihat disuatu perusahaan pelayanan.
Pimpinan akan mengetahui masalah buruknya pelayanan di perusahaannya ketika ada
konsumen yang mengadu. Kemudian masalah juga dapat dilihat dari adanya sebuah
kompetisi. Adanya kompetisi di suatu kondisi tertentu dapat menimbulkan masalah
besar jika tidak dapat dikendalikan dengan baik.
Di dalam suatu proses penelitian yang diwujudkan dalam
bentuk proposal penelitian, setiap masalah haruslah ditujukan dalam bentuk
data. Misalnya masalah kemiskinan di perkotaan, maka diharuskan sekali
menunjukan data kemisikan di perkotaan. Data masalah bisa didapatkan dari hasil
pengamatan pendahuluan terhadap hasil penelitian orang lain, dari dokumentasi
pihak yang berkompeten.
Hal yang paling terpenting dalam masalah penelitian
terkait dengan data, data yang diberikan haruslah data faktual atau up to date,
akurat, komprehensif, lengkap, dan akurat. Jumlah data masalah yang dibutuhkan
tergantung kepada jumlah variabel yang ditetapakn untuk diteliti. Jika
penelitian berkenaan dengan 4 variabel, maka data yang dikemukan haruslah
minimal 4. Jika data tidak dapat
ditunjukan atau dikemukan maka masalah yang akan dikemukan dalam penelitian
tidak akan dipercaya atau tidak valid.
Sumber : Prof. Dr. Sugiyono (2013) Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Penerbit Alfabeta, Bandung.